Dharmasraya, 23 Oktober 2024,Pembinaan Ketahanan Remaja merupakan program yang dikembangkan dalam rangka menyiapkan kehidupan berkeluarga. Khususnya bagi remaja agar kedepannya mampu merencanakan pendidikan secara optimal, berkarir, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai fase reproduksi sehat. Upaya ini dilakukan dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga, sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. pada Pasal 48 ayat 1 yang berisi mengenai kebijakan pembangunan keluarga, lebih lanjutnya tertera pada poin (b) yang menyebutkan: “Peningkatan kualitas remaja dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga.
Kebijakan pemerintah melalui Pembinaan Ketahanan Remaja dalam konteks Pembangunan Sumber Daya Manusia yang memiliki peran strategis. Hal ini dilandasi oleh kondisi remaja yang menjadi individu atau calon penduduk usia produktif yang nantinya akan berperan sebagai aktor pembangunan keluarga.
Remaja harus dipersiapkan untuk menjadi manusia yang berkualitas. Sehingga kelak ketika sudah menikah dan menjadi orang tua sudah memiliki kesiapan dan perencanaan yang matang dalam membangun ketahanan keluarga. Sebab remaja adalah cermin masa depan bangsa, generasi penerus bangsa yang bertugas mengisi kemerdekaan. Remaja juga berperan sebagai agent of change, moral force,dan social control, sehingga dapat menjadi pionir membangun peradaban.
Indonesia diperkirakan menghadapi bonus demografi pada tahun 2045 yang kelak didominasi oleh penduduk berusia 16 - 30 tahun. Hal ini dapat memberikan peluang sekaligus tantangan bagi pemuda/ remaja, untuk itu diperlukan sinergi dan kolaborasi secara menyeluruh dan berkesinambungan agar pemuda/remaja dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk menjadikan Negara ini lebih berjaya, berdaulat dan bermartabat.
Dalam pembukaannya Kadis P3AP2KB Prov.Sumbar Ibu dr.Herlin Sridiani,M.Kes berujar melalui kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak dan Remaja Melalui Bina Keluarga Remaja (BKR) ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap orang tua dalam membimbing serta membina remajanya agar tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik maupun mental spiritualnya. Secara khusus tumbuhnya rasa cinta dan kasih sayang orang tua dengan remaja atau sebaliknya, sehingga timbul rasa hormat dan saling menghargai satu sama lain, terlaksananya deteksi dini terhadap setiap gejala yang memungkinkan timbulnya permasalahan remaja, terlaksananya pembinaan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) melalui orang tua sehingga memiliki pengetahuan, wawasan dan perilaku reproduksi yang sehat dalam menghadapi perkembangan seksual anak dan remaja.(CHS)
